Saturday, September 8, 2012

Kabar bagi maida

aku terluka di tempat gempa,maida

bukan oleh puing atau reruntuhan dinding
tapi oleh derita yang tertangkap mata
telah mencabik-cabik batinku. Aku melihat
rumah rebah ketanah. Kota yang dulu cantik kini telah jadi kota puing



disepanjang jalan mata seakan di cucuk duri ikan. Kepedihan mereka
menyusup ke dada. Aku tak berpikir ini salah siapa. Saut pun
berpuisi,"bencana alam bukan dosa!"



dari desa mancingan sampai ujung imogiri aku tak melihat ada wajah
ceria. Semua terlipat oleh duka. dan tak ada kesan meminta

belum lagi situs-situs yang seakan diperhangus

ya,allah, selamatkan sejarah,dan tabahkan hati mereka



aku terluka di tempat gempa,maida

bukan oleh rasa sakit di pipiku yang tergores pisau milikmu,atau oleh
tajam alismu yang menancap di hatiku,tapi oleh tangan ini,
tangan yang masih ingin memberi dan membantu namun terhenti dibatas oleh waktu.

(yogyakarta,11 juni 2006)

0 comments:

Post a Comment