Saturday, September 8, 2012

Mana Hak Tuhan?

Suatu,ketika para penjaga rumah ibadah(mesjid,gereja,klenteng,dan
vihara) itu berkumpul dalam sebuah tempat. Mereka mengadakan diskusi
tentang keberadaan kotak amal. Mengapa? Karena mereka kesulitan
memilah-milah,mana haknya dan mana hak tuhan. "Harus jelas,jangan
sampai hak Tuhan termakan kita. Begitu sebaliknya,jangan sampai hak
kita terpakai untuk urusan akherat," demikian usulan dari seorang
penjaga Vihara. Diskusi terbatas ini hampir gagal mendapatkan ide
akhir. Sebab,tidak diketemukan metode yanj jitu untuk
memilah-milah,antara hak tuhan dan hak penjaga rumah ibadah. Setelah
semua termenug,maka munculah gagasan baru dari seorang penjaga gereja.
"Itu sudah kami pernah diskusikan.Saya usul bagaimana kalau setiap
akhir bulan,isi kotak amal ini kita seleksi dalam sebuah
tempat."katanya.
Caranya? Caranya,lanjut kristiani taat ini,di depan rumah ibadah itu
kita beri lingkaran dengan diameter 50 cm. Setelah itu,uang kita tabur
ke atas. "yang masuk dalam lingkaran,itulah hak kita. Diluar itu milik
tuhan," katanya.....Usul ini dinilai brilian. Tetapi seorang penjaga
memberi masukan. Mestinya,katanya,bukan begitu. Sebab tuhan itu maha
kaya. Ia setuju saja dengan model lingkaran. Tetapi,sebaliknya uang
yang masuk dalam lingkaran itu hak tuhan. Yang di luar milik penjaga
rumah ibadah. "jadi,setiap bulan,uang itu kita tabur ke atas, lha yang
masuk lingkaran itulah Tuhan. Di luar itu hak kita. Saya yakin,masih
banyak yang keluar,"katanya dengan nada yang serius. Usul terakhir ini
juga dinilai brilian,karena lebih menguntungkan penjaga rumah ibadah.
Toh tuhan sudah amat kaya. Karena itu usul ini hampir menjadi
kesepakatan. Cuma,masih ada yang ngegerundel. Seorang Imam mesjid
kemudian melempar ide baru. "Bukan begitu caranya,Tuan.Yang
benar,tanpg harus memberi lingkaran segala. Kita lempar saja uang itu
ke atas. Lha yang jatuh milik kita,yang tidak jatuh itu milik
Tuhan,"katanya. Karuan saja,semua peserta manggut-manggut dan setuju.
"itu baru usulan cerdas,"gumam yang lain. Sebab usul ini sangat
menguntungkan. Mana ada uang dilempar ke atas,tidak jatuh ke bawah.
Dasar!
(Mozaik pesantren)

0 comments:

Post a Comment